-

Salam

9 Juni 2011

Sepucuk surat untuk para pejuang

Assalamu’alaikum wr wb

Bismillahirrohmanirrohim

Ba’da tahmid dan shalawat

Saudaraku,
Ingatkah engkau tentang kisah Musa dan Harun?? Sebuah persaudaraan yang terbina saat menjalankan amanah dakwah. Di saat Musa mendapat amanah dakwah maka Musa meminta kepada Allah agar Harun menjadi saudaranya. ‘Jadikanlah ia pendamping yang menguatkanku.” Dan Allah mengabulkannya. Mereka pada akhirnya saling menguatkan untuk merubuhkan kedzaliman. Saling menguatkan untuk menegakkan kebenaran.
Demikian pula Nabi Muhammad yang dikelilingi oleh para sahabat yang menjadi pendukung dan penolong dalam menegakkan risalah.

Saudaraku,
Itulah pentingnya saudara yang berada disekeliling kita. Bukan untuk saling menyalahkan, bukan untuk saling menjatuhkan tetapi saling menguatan dan meringankan beban.

Saudaraku,
Namun, jika di saat kita merasa sendiri dalam melaksanakan amanah dakwah ini. Yakinlah Innaallaha ma’ana.

Intansurullah yansurkum wayutsabit aqdamakum.
Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.

Dikuatkan pula dengan ucapan seorang Umar bin Khaththab Ra :
“Jika ada 1000 orang yang membela kebenaran (Islam), aku salah seorang diantaranya. Jika ada 100 orang yang membela kebenaran, aku tetap berada diantaranya. Jika ada 10 orang pembela kebenaran, kau tetap ada di barisan itu. Dan jika ada 1 orang yang tetap membela kebenaran, akulah orangnya.”

Saudaraku,
Itulah perjuangan di jalan dakwah, jalan yang panjang, berliku, dan penuh dengan rintangan yang senantiasa memerlukan kesungguhan, keikhlasan dan tadhhiyah. Namun, ini adalah sebuah perniagaan yang dapat menyelamatkan kita dari azab yang pedih (QS As Saff: 10-11). Saudaraku, apakah engkau tidak tergiur dengan surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai?? Tempat para syuhada bercengkerama dengan para bidadari. Sebuah tempat terindah yang menjadi hadiah bagi para pejuang dakwah. Subhanallah.

Saudaraku,
Masih ingatkah sebuah makna dari sebuah do’a yang telah menyatukan hati-hati kita. Do’a yang sering kita lantunkan di setiap akhir syuro dan pertemuan kita. Tapi, apakah antum/na masih merasakan sebuah getaran di hati ketika dibacakan do’a tersebut?? Kemanakah getaran hati itu sekarang?? Sebuah rasa mengharu biru dapat dipertemukan dengan saudara seiman yang diikat dengan tali ukhuwah. Do’a itu adalah Do’a Rabithah.

Ya Allah, Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati itu telah berkumpul untuk mencurahkan mahabbah hanya kepadaMU, bertemu untuk taat kepadaMu, bersatu dalam rangka menyeru (dakwah di jalan) MU, berjanji setia untuk membela syari’atMu, maka kuatkanlah ikatan pertaliannya, ya Allah, abadikanlah kasih sayang nya, tunjukkanlah jalannya, dan penuhilah dengan cahayaMU dengan tidak pernah redup, lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman dan keindahan tawakal kepadaMU. Hidupkanlah dengan ma’rifatMu, dan matikanlah dalam keadaan syahid di jalanMU. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Amiin.

Saudaraku,
Salah satu kewajiban bagi seorang saudara adalah mengingatkan di kala kita melakukan sebuah kesalahan. Maka berlapang dadalah ketika ada saudara yang mengingatkan. Keep Ukhuwah..
Karena ikatan paling mahal diantara kaum muslimin adalah ikatan UKHUWAH.

Fastabiqul khoirot..

Wassalamu’alaikum wr wb

12 komentar:

  1. benar-benar., semoga kita istiqomah dalam jalan dakwah ini

    BalasHapus
  2. @saidah: amin,,salam ukhuwah ukhti..
    keep istiqomah!!

    BalasHapus
  3. Karena salah satu karunia hidup ini adalah bertemunya kepala dan hati kita dengan saudara seiman. :)

    BalasHapus
  4. @farhan: tafadhol jika ingin share..semoga menginspirasi..

    BalasHapus
  5. Alhamdulillah, surat yng bagus bagi pejuang2 agama Allah SWT. moga dicucuri rahmat yng byk dari Allah SWT. amiin.

    BalasHapus
  6. Subhanallah.. Allahumma Aamiin..

    BalasHapus
  7. Semoga Hidayah Allah senantiasa menyertai kita... Sehingga semangat menolong agama Allah selalu tertanam.... Amin

    BalasHapus
  8. kenapa menolong bukan menegakkan

    BalasHapus