-

Salam

8 Agustus 2011

Generasi Inspirasi

Generasi Inspirasi
QS Al Maidah : 54
“Wahai orang-orang yang beriman! Barang siapa di antara kamu yang murtad (keluar) dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum, Dia mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, dan bersikap lemah lembut terhadap orang-orang yang beriman, tetapi bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah yang diberikan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas (pemeberian-Nya), Maha Mengetahui.”


Konsep dakwah
Li Kulli marhalatin ahdafuha, li kulli marhalatin rijaluha
Dalam setiap tahapan da’wah memiliki tujuan dan rijalnya masing-masing


QS Ali Imran : 104
“Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”

QS At Taubah : 105
Dan katakanlah, ‘Bekerjalah kalian maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang yang beriman akan menilai pekerjaan kalian itu, dan kalian akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan.’

Sejarah kebangkitan berbagai bangsa tidak lepas adanya manhaj yang telah diletakkan oleh agen kebangkitan. Mereka bekerja sepanjang kekuatannya masih ada dan selama hayat masih dikandung badan. Jika cita-cita itu belum dapat diraih sementara masa hidupnya di sunia yang pendek ini telah berakhir, tampillah generasi penerusnya untk meneruskan bekerja sesuai dengan manhaj yang telah diletakkan. Mereka memulai dari titik di mana generasi pendahulu berhenti; mereka tidak memutus pencapaian yang telah diraih, tidak menghancurkan komponen-komponen yang telah dibangun, tidak mendongkel fondasi yang telah diletakkan, dan tidak pula memporak-porandakan apa-apa yang telah terkait. Kalau mereka tidak menambahkan pada tinggalan para pendahulu dengan yang lebih baik, paling tidak mereka bertahan dnegan produk yang telah ada dengan menjaganya sekuat tenaga. Kalau mereka tidak mengikuti jejak pendahulu dengan menambah tingkat bangunan lalu melangkah bersama masyarakat menuju ke tujuan yang diinginkan, paling tidak mereka sadar dan mengundurkan diri untuk kemudian menyerahkan tongkat estafet perjuangan kepada yang lain. Begitulah seterusnya, sampai cita-cita dan impian dapat terwujud. Dengan begitu, sempurnalah kebangkitan, berbuahlah perjuangan panjang, dan samapialah masyarakat ke tujuan yang telah dicanangkan. [diambil dari Majmua’atil Rasail 2, Bab ‘Apakah kita para aktivis?’]

NB: Namun tidak hanya sekadar memberikan tongkat estafet. Tetapi berikanlah bekal ke generasi selanjutnya agar mampu meneruskan cita-cita dari generasi sebelumnya. Dan pembentukan generasi tidak akan berhenti sampai ISLAM mencapai FUTUH!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar