-

Salam

28 Januari 2012

Anak di Pojok Kelas..

Ketika pertama kali mengajar di SMPIT Nurul Fajar, saya beradaptasi dengan lingkungan sekolah yang barupertama kali saya mengajar disana. Kelas VII, yup..itulah kelas tempat saya mengajar. Penghuni kelas VII ada 20 orang, yang terdiri dari 15 orang ikhwan dan 5 orang akhwat. Pertama kali memasuki kelas, sedikit bingung juga..lho kok di kelas g ada mejanya?? dan posisi tempat duduknya berbentuk huruf U?? Ooo, ternyata ini ada tujuannya, ketika itu Ibu Kepala Sekolah menyampaikan tujuannya dibuat huruf U supaya semua tingkah laku anak-anaknya dapat dipantau. Karena ternyata,ketika awal ajaran baru ada anak-anak yang 'sedikit hiperaktif', jadi dengan posisi duduk huruf U maka akan terlihat kondisi anak-anak tsb.
Ada beberapa alasan orang tua memasukkan anaknya ke SMPIT ini yaitu supaya akhlak anaknya menjadi baik atau supaya anaknya mengenal agama lebih banyak lagi, dll. Subhanallah,, ternyata beragam pula alasan orang tua memasukkan anaknya ke SMPIT ini. Tapi insyaALLAH semuanya mempunyai tujuan yang mulia bagi anak-anaknya.
Ketika memulai pelajaran pertama, saya meminta anak-anak kelas VII untuk memperkenalkan diri. Pada waktu itu pelajaran Bahasa Inggris, awalnya saya ingin agar anak-anak juga memperkenalkan diri dengan Bahasa Inggris, tapi niat itu saya urungkan. Akhirnya ketika perkenalan, saya yang berkeliling menghampiri mereka satu per satu. Maklum, karena saya mempunyai keterbatasan daya ingat mengenai nama, mungkin hanya beberapa nama anak saja yang baru dapat saya ingat.
Pelajaran Bahasa Inggris pun berlangsung dengan seru. Karena saya membawakannya tidak terlalu serius, tapi mencoba untuk membangun kerjasama anak-anak juga.
Ketika itu, telinga saya mendengar sayup-sayup ada anak yang seperti mendendangkan sebuah lagu. Ketika sayup-sayup suara itu semakin jelas terdengar di telinga. Ternyata pemilik suara itu adalah seorang anak yang duduk di pojok kelas. Anak kecil itu masih sibuk saja mendendangkan sebuah irama yang keluar dari mulutnya. Saya dekati anak itu sambil lalu saja. Semakin jelaslah irama itu. Subhanallah,, ternyata anak tersebut sedang menghafal ayat-ayat pendek dalam juz 30. Dalam hati saya bersyukur kepada Allah, Ya Allah..di tengah mulai berubahnya gaya hidup anak-anak zaman sekarang tetapi masih ada anak yang bersemangat untuk menghafal Al Qur'an. Tak henti-hentinya saya mengucap syukur dalam hati.
Ketika bel istirahat berbunyi....TEEEEEEEEETTTTT.. Anak-anak berhamburan keluar kelas, bersuka ria ketika mendengar bunyi itu. Ada yang langsung menuju kamar mandi, ada yang menuju warung, ada yang segera mengambil bola untuk bermain. Saya sendiri menuju ke ruang guru. Tetapi, apa yang saya lihat di perpustakaan sekolah? Anak yang berada di pojok kelas itu menyetorkan hafalannya ke salah satu guru Ikhwan di sekolah tsb. Subhanallah..
Saya melangkahkan kaki menuju perpustakaan itu untuk melihat isi ruang perpus. Tetapi sebenarnya saya ingin melihat langsung anak tersebut menyetorkan hafalannya. Sungguh bersemangatnya anak tersebut menghafalkan Al Qur'an. Alhamdulillah..
Ketika itu langsung terbesit keinginan untuk berusaha menjadi seorang guru yang mencetak generas-generasi yang berakhlak baik dan mempunyai kepribadian yang mulia.

Ya Allah,,jagalah generas-generasi penghafal Al Qur'an dimanapun mereka berada..
Karena itu adalah nikmat terbesar yang Engkau berikan kepada seorang hamba..

nb: Semoga kita senantiasa menjadi orang yang selalu bergetar hatinya ketika dibacakan ayat-ayat Al Qur'an..dan selalu berusaha untuk membaca, menghafal dan mentadaburinya..amiin

2 komentar:

  1. aamiin,, semoga yaa^^
    pati seneng punya murid kaya gitu :)

    BalasHapus
  2. iya tik,,alhamdulillah..patut untuk disyukuri..

    BalasHapus