-

Salam

26 Oktober 2010

For Riders

Riders sebutan bagi orang-orang yang suka dengan jalanan (maksudnya melakukan petualangan di jalan dengan menggunakan motor). Petualangan dengan menggunakan motor mempunyai tantangan tersendiri dan menjadikan itu sebuah petualangan yang dahsyat, karena kita bisa mengambil hikmah di setiap perjalanan kita. Karena ternyata pelajaran itu tidak mesti harus duduk di bangku kuliah tetapi bisa juga didapatkan dari lingkungan sekitar. Lingkungan lah yang sering memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi kita. So, semua itu bergantung dari diri kita sendiri untuk mengambil hikmah dari setiap aktivitas yang kita lakukan. Pengalaman adalah guru yang paling baik.
Yuks kita sambung dengan pengalaman2 yang berharga selama menjadi riders walaupun hanya sebentar, tapi keinginan untuk menjadi riders tetep akan tumbuh dalam hati.
Yang bisa diambil saat mengendarai motor adalah ;
1. Sifat orang yang mengendarai motor akan terlihat dari cara dia mengendarai motor. Apakah orang itu termasuk kepada risk lover, risk averse atau netral?? (waduh keluar semua ne,,pelajaran agribinisnya)
2. Saat mengendarai motor kita dilatih untuk mengambil keputusan yang cepat. Misalnya apakah kita akan mendahului kendaraan lain atau tidak?
3. Emosi sangat menentukan saat mengendarai motor. Dilihat dari cara orang mengendalikan gas motornya.
4. Naik motor seperti jihad yaitu bener-bener mempertaruhkan nyawa kita saat dalam perjalanan,,makanya setiap perjalanan harus berdo'a dulu ya..semoga kita diberikan keselamatan samapi di tempat tujuan.
5. Kekuatan fisik paling utama,,so, jika naik motor pastikan kondisi tubuh kita dalam kondisi 'fit'
6. De el el..masih banyak lagi yang bisa diambil dari naik motor,,[monggo dipersilahkan untuk share,,bagi orang yang suka naik motor]

Pengalaman pertama saya naik motor jauh adalah pada saat menjenguk temen di rumahnya di daerah Kramat Jati (Jakarta Timur). Ini adalah pengalaman saya yang pertama kali, karena jika di rumah pasti tidak diperbolehkan sama ibu. Kecepatan yang sering dipake antara 60-70km/jam..Tidak berani lebih dari itu karena resiko yang ditimbulkan besar. Ternyata sebuah keharusan yang menyebabkan segala hal terjadi,,dan keberanian itu muncul begitu saja dalam kondisi terpaksa. Ini sudah dilakukan berulang kali, karena setiap ke Kramat Jati pasti naik motor.(Special for Deni, Rieska, Maika)
Pengalaman kedua yang begitu dahsyat adalah perjalanan keliling Jakarta selama 10 non stop di atas motor guna untuk survey zakat. Rute perjalanan yang kita lalui adalah Bogor-Serpong-Tangerang-Ciledug-Kebayoran-Jakarta Pusat-Jakarta Timur-Depok-Bogor. Perjalanan yang luar biasa..Saat itu saya tidak sendiri karena saya ditemani dengan seorang navigator perjalanan yang sungguh luar biasa. Dengan berbekal peta digital yang ada di laptop kami memberanikan diri untuk keliling Jakarta. Pokoknya seru banget!! [coz panjang jika ditulis].Perjalanan ini kita lakukan sebanyak 2 kali. Dengan waktu yang berbeda. (Special for temen perjalanan yang luar biasa Suci,,kapan2 kita ulangi lagi petualangan kita, tapi tanpa tilang ya??)
Pengalaman ketiga yang merupakan pengalaman pertama merasakan menjadi ratu jalanan di malam hari yang sepi. Bersama dengan 3 riders yang lain kami melakukan perjalanan menuju Ciledug untuk menjenguk si 'bos' yang sedang dirawat di RS daerah Ciledug. Perjalanan kita dimulai sekitar pukul 15.30 wib, start dari Bogor menuju Ciledug. Dalam diskusi kita akhirnya kita memutuskan untuk melalui jalan yang baru untuk mencapai Ciledug alhasil kita tersesat sampai BSD City jalan menuju Tangerang. Karena tujuan kita adalah Ciledug maka kita berusaha untuk mencari jalan keluar dari BSD City. Dengan berbekal bertanya pada orang-orang akhirnya kita menemukan jalan menuju Ciledug walau kita harus muter-muter selama 1 jam di BSD City.[fiuuuuh..pusing beuth, mana udah sore lagi]. Perjalanan sampai di tempat tujuan ketika adzan maghrib berkumandang. Alhamdulillah akhirnya kita bisa menemukan jalan ke tempat tujuan yang benar. (Ibrohnya: jangan pernah sekali-kali mencoba hal baru tanpa mengetahui petunjuknya terlebih dahulu,,so, pelajari dulu baru lakukan). Setelah selesai menjenguk akhirnya kita memutuskan untuk pulang kembali ke Bogor, padahal pada waktu itu jam menunjukkan pukul 21.00 wib, dan kita masih berada di Ciledug. Dengan kebulatan tekad akhirnya kita memulai start untuk balik ke Bogor pada pukul 21.10 wib. Perjalanan malam pun dimulai, dipandu dengan seorang yang mengetahui daerah Jakarta akhirnya kita sampai di rute yang harus kita lalui sendiri tanpa ada pemandu. Tapi karena sudah sering melalui jalan itu, walau sudah malam masih bisa untuk mengingatnya tanpa takut untuk tersesat lagi.(Ibrohnya: ternyata di sepanjang perjalanan malam itu Jakarta tidak sepi malah pada waktu itu banyak orang2 yang baru pulang dari bekerja,,so kita harus persiapkan diri kita untuk menghadapi dunia kerja yang membutuhkan sebuah perjuangan yang tidak biasa-biasa saja). Barulah memasuki kabupaten Bogor mulai terlihat jalanan mulai sepi, walau rintik hujan mengiringi kita sampai akhir perjalanan tapi hal itu tidak membuat keyakinan kita surut untuk melakukan perjalanan ini. Bogor di malam hari ternyata benar2 sepi,,karena takut terlalu larut akhirnya kecepatan naik motornya pun ditambah. Sebelum mencapai Darmaga bensin habis dan terpaksa harus beli tapi ternyata pom bensin yang dilewati pertama tutup (dalam hati berdo'a masih ada pom bensin yang masih buka,,karena tidak bisa dibayangkan jika harus mendorong motor di malam hari yang sepi,,hiiii ngeri beuth). Alhamdulillah,,ternyata masih ada pom bensin yang buka. Setelah mengisi bensin perjalanan pun dilanjutkan kembali menuju darmaga. Di sepanjang jalan menuju Darmaga ternyata tidak ada lampu jalan yang menerangi,,so,,jalanan terlihat gelap gulita. Sampai di Bara baru dapat merasakan kehidupan di malam hari, karena masih rame dan banyak lampu yang menyala. Akhirnya kita mengakhiri perjalanan kita sekitar pukul 23.15 wib. (Wush...antara ngeri dan tantangan bercampur baur tidak bisa diungkapkan). [For Dianit (super riders,karena sangat cepat mengendarai motornya), Suci (super navigator), Desni (pendamping perjalanan yang asyik,,jazakillah atas pijitannya waktu di perjalanan, karena mengurangi pegel2 badan), dan saya sendiri] --> pagi-paginya mata bengkak karena banyak debu yang masuk ke mata.
Nah,,itulah sekelumit cerita mengenai perjalanan riders..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar